Cryptocurrency

Cryptocurrency: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Cryptocurrency adalah bentuk uang digital yang diciptakan dan diatur menggunakan teknologi kriptografi. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara langsung dan aman tanpa perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.

Cryptocurrency

Bitcoin adalah cryptocurrency paling terkenal dan banyak digunakan saat ini, tetapi ada ribuan cryptocurrency lainnya yang tersedia di pasar. Setiap jenis cryptocurrency memiliki karakteristik unik, tetapi mereka semua didasarkan pada teknologi blockchain, yang memungkinkan transaksi yang aman dan terpercaya.

Beberapa negara, seperti Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, telah mengatur penggunaan cryptocurrency dan menganggapnya sebagai aset yang sah. Negara-negara ini telah menetapkan aturan tentang bagaimana cryptocurrency dapat digunakan dan diatur, termasuk peraturan tentang pajak, pertukaran, dan keamanan.

Di negara-negara lain, penggunaan cryptocurrency masih belum diatur atau dianggap ilegal. Beberapa negara telah melarang penggunaan cryptocurrency secara langsung, sementara yang lain membatasi penggunaannya.

Namun, secara umum, trend global menunjukkan bahwa lebih banyak negara sedang mengatur penggunaan cryptocurrency dan mengakui keberadaannya. Terlepas dari peraturan di setiap negara, pengguna cryptocurrency harus memahami risiko dan manfaatnya, serta memastikan bahwa mereka mematuhi semua aturan dan peraturan yang berlaku.

Bagaimana cara kerja cryptocurrency?

Cryptocurrency bekerja berdasarkan teknologi blockchain, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara langsung dan aman tanpa perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Berikut ini adalah cara kerja umum dari cryptocurrency:

Verifikasi transaksi: Ketika seseorang melakukan transaksi dengan cryptocurrency, jaringan blockchain akan memverifikasi transaksi tersebut dan menambahkannya ke dalam blok terbaru. Setiap blok dalam blockchain berisi sejumlah transaksi yang telah diverifikasi.

Validasi blok: Setiap blok harus divalidasi oleh jaringan blockchain sebelum ditambahkan ke dalam rantai. Validasi ini dilakukan oleh sekelompok penambang (miners) yang menggunakan komputer mereka untuk memecahkan masalah matematika kompleks yang terkait dengan blok tersebut. Setelah blok divalidasi, ia akan ditambahkan ke dalam blockchain.

Kunci kriptografi: Setiap transaksi dalam blockchain dilindungi oleh kunci kriptografi, yang hanya dapat dibuka dengan kunci pribadi yang tepat. Kunci pribadi ini dimiliki oleh pemilik aset cryptocurrency dan digunakan untuk mengotorisasi transaksi.

Penambangan: Penambang yang berhasil memvalidasi blok baru akan diberi imbalan dalam bentuk cryptocurrency. Hal ini mendorong orang untuk bergabung dengan jaringan blockchain dan memberikan daya komputasi mereka untuk memvalidasi transaksi dan memperkuat jaringan.

Desentralisasi: Jaringan blockchain tidak terpusat pada satu entitas tunggal, tetapi didistribusikan di seluruh jaringan komputer yang terhubung. Hal ini membuatnya lebih sulit untuk diserang atau diretas, karena tidak ada satu entitas yang mengendalikan seluruh jaringan.

Transparansi: Setiap transaksi yang terjadi dalam blockchain dapat dilihat oleh seluruh pengguna jaringan, namun identitas pengguna tidak terungkap. Ini membuat jaringan blockchain lebih transparan daripada sistem keuangan konvensional.

Inilah cara umum bagaimana cryptocurrency bekerja. Namun, setiap jenis cryptocurrency memiliki perbedaan dalam mekanisme dan protokol yang digunakan, sehingga cara kerjanya mungkin sedikit berbeda dari yang dijelaskan di atas.

Cara memiliki cryptocurrency

Ada beberapa cara untuk memiliki cryptocurrency, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membeli di bursa cryptocurrency: Bursa cryptocurrency adalah platform yang memungkinkan orang membeli dan menjual cryptocurrency menggunakan mata uang fiat seperti dolar atau euro. Beberapa contoh bursa cryptocurrency populer adalah Binance, Coinbase, dan Kraken. Untuk membeli cryptocurrency di bursa, Anda harus membuat akun terlebih dahulu, memverifikasi identitas Anda, dan menyetorkan uang ke akun tersebut. Setelah itu, Anda dapat memilih cryptocurrency yang ingin dibeli dan memasukkan jumlah yang diinginkan.
  2. Menerima sebagai pembayaran: Beberapa orang menerima cryptocurrency sebagai bentuk pembayaran untuk barang dan jasa yang mereka jual. Jika Anda memiliki bisnis atau jasa yang ditawarkan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menerima cryptocurrency sebagai bentuk pembayaran dari pelanggan Anda.
  3. Menambang cryptocurrency: Menambang cryptocurrency melibatkan memvalidasi transaksi dalam jaringan blockchain menggunakan komputer yang kuat dan terhubung ke jaringan cryptocurrency. Sebagai imbalannya, penambang diberikan sejumlah cryptocurrency sebagai hadiah. Namun, menambang cryptocurrency memerlukan biaya yang tinggi dan peralatan khusus, sehingga tidak cocok untuk semua orang.
  4. Menerima dari orang lain: Anda juga dapat meminta cryptocurrency dari seseorang yang memiliki cryptocurrency dan bersedia memberikannya kepada Anda. Anda dapat menggunakan alamat dompet cryptocurrency Anda untuk menerima cryptocurrency dari orang lain.

Setelah Anda memiliki cryptocurrency, penting untuk menyimpannya dengan aman di dompet cryptocurrency yang terpercaya. Dompet cryptocurrency adalah aplikasi atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim cryptocurrency. Beberapa contoh dompet cryptocurrency populer adalah Ledger, Trezor, dan MetaMask. Pastikan untuk memilih dompet cryptocurrency yang terpercaya dan aman untuk melindungi aset Anda.

Jenis-Jenis Cryptocurrency

Bitcoin adalah anjing top yang populer, tetapi itu bukan satu-satunya jenis cryptocurrency di luar sana. Ada Litecoin, Polkadot, TRON, Cardano. . . Dan, oh, hanya sekitar 10.000 jenis koin lainnya yang naik pangkat. Mari kita tekan pesaing teratas:

Bitcoin

Ya, Bitcoin adalah nama yang kebanyakan orang pikirkan ketika Anda berbicara tentang cryptocurrency. Itu karena Bitcoin  adalah cryptocurrency pertama, dan itu juga yang terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar (sekitar $ 550 miliar — memberi atau menerima beberapa miliar).

Bitcoin diciptakan pada tahun 2009 oleh orang tak dikenal yang menggunakan alias Satoshi Nakamoto — siapa pun itu.1 Dan rahasia besar itu adalah bagian dari nuansa bawah tanahnya yang disukai orang. Tetapi tidak dapat disangkal fakta bahwa segala sesuatu yang anonim sangat teduh.

Meskipun cryptocurrency berbatu, investor crypto tampaknya menyukai Bitcoin karena mereka pikir itu memiliki sedikit lebih banyak kekuatan dan stabilitas daripada yang lain. Ini juga dihargai jauh lebih tinggi daripada pesaingnya (untuk saat ini). Sementara beberapa cryptocurrency diperdagangkan untuk sen, Bitcoin mencapai $60.000 pada tahun 2021—meskipun nilainya sekitar setengahnya sekarang.

Ethereum

Ethereum adalah cryptocurrency paling populer berikutnya setelah Bitcoin. Dan meskipun Ethereum seperti Bitcoin dengan koin kriptonya (disebut Ether), itu juga sedikit berbeda. Sementara Bitcoin diciptakan untuk menjadi alternatif mata uang tradisional seperti dolar, Ethereum telah berkembang menjadi jaringan yang dapat digunakan untuk melakukan hal-hal lama (seperti membeli karya seni) dengan cara baru.

Misalnya,  NFT  memicu kegemaran seni digital cryptocurrency di mana Anda membeli seni digital dengan uang digital—NFT adalah singkatan dari non-fungible token. NFT didukung oleh teknologi blockchain Ethereum, menciptakan cara baru bagi orang-orang untuk masuk ke pengumpulan seni rupa (digital).

Tether

Tether adalah apa yang dikenal sebagai stablecoin. Ini dipatok (atau ditambatkan) dengan nilai dolar AS, sehingga memiliki harga yang stabil — satu token tether bernilai $ 1. Tether lebih mudah dibelanjakan daripada jenis kripto lainnya karena nilainya tidak naik dan turun satu ton. Investor Crypto dapat memperdagangkan Tether untuk cryptocurrency lain atau bertahan untuk menyimpan uang mereka tanpa takut kehilangan nilainya.

Dogecoin

Dogecoin (diucapkan “dohj-coin”) dimulai sebagai lelucon pada tahun 2013 dan sekarang sangat populer. Pada saat itu, ada meme yang beredar tentang Shiba Inu (sejenis anjing) yang diberi julukan “Doge.” Pembuat Dogecoin menamai cryptocurrency mereka setelah meme Doge, itu menjadi maskot mereka, dan sisanya adalah sejarah internet.

Keuntungan dan kerugian memiliki cryptocurrency

Seperti investasi pada umumnya, memiliki cryptocurrency memiliki keuntungan dan kerugian. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian yang terkait dengan memiliki cryptocurrency:

Keuntungan:

Potensi pengembalian investasi yang tinggi: Harga cryptocurrency sangat fluktuatif dan dapat naik secara dramatis dalam waktu singkat. Beberapa orang telah menghasilkan keuntungan besar dengan membeli cryptocurrency pada harga rendah dan menjualnya pada harga yang lebih tinggi.

Tidak terpengaruh oleh inflasi: Cryptocurrency tidak terpengaruh oleh inflasi karena pasokannya terbatas dan diatur oleh teknologi blockchain. Ini membuat cryptocurrency menjadi alternatif yang menarik untuk mata uang fiat yang dapat terkena inflasi.

Tidak bergantung pada bank atau lembaga keuangan lainnya: Cryptocurrency adalah aset digital yang tidak terikat pada lembaga keuangan seperti bank atau pemerintah. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara langsung dengan orang lain tanpa perantara.

Transaksi aman dan anonim: Cryptocurrency menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan memastikan keabsahan setiap transaksi. Selain itu, transaksi cryptocurrency tidak terhubung dengan identitas pengguna, sehingga memberikan anonimitas yang lebih besar.

Kerugian:

Tingkat volatilitas yang tinggi: Harga cryptocurrency dapat sangat fluktuatif dan berubah secara dramatis dalam waktu singkat. Ini berarti bahwa investasi dalam cryptocurrency memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi konvensional.

Tidak dijamin oleh pemerintah atau lembaga keuangan: Cryptocurrency tidak dijamin oleh pemerintah atau lembaga keuangan konvensional seperti bank. Ini berarti bahwa jika terjadi kerugian atau kehilangan, tidak ada jaminan bahwa investor akan mendapatkan kembali investasinya.

Potensi penipuan atau hacking: Karena cryptocurrency beroperasi secara online dan tidak terkait dengan entitas terpusat, pengguna rentan terhadap penipuan atau serangan siber. Jika pengguna kehilangan kunci pribadi mereka, mereka juga dapat kehilangan akses ke aset mereka secara permanen.

Kurangnya regulasi: Cryptocurrency tidak diatur secara ketat oleh pemerintah atau badan pengatur lainnya. Hal ini dapat membuatnya sulit untuk menyelesaikan sengketa atau melacak pengguna yang melakukan tindakan kejahatan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset yang cermat dan memahami risiko dan keuntungan yang terkait dengan investasi dalam cryptocurrency sebelum memutuskan untuk membelinya.

Kesimpulan

Cryptocurrency adalah bentuk uang digital yang terus berkembang dan menawarkan banyak keuntungan bagi penggunanya. Namun, pengguna perlu memahami risiko dan manfaatnya sebelum memutuskan untuk menginvestasikan atau menggunakan cryptocurrency. Dengan memahami cara kerja dan karakteristik cryptocurrency, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang penggunaannya.

To Top